Geworth – Beberapa waktu lalu, seorang wanita mengaku di media sosial viral bahwa dia tidak sengaja mengonsumsi obat kuat. Dalam pernyataan tersebut, ia khawatir obat kuat itu bisa berdampak buruk pada tubuhnya.
“Saya tidak sengaja meminum obat bius kubu yang dikemas dalam bentuk kopi. Saya menyadarinya saat meminumnya. Soalnya, isi bacaannya adalah ‘tolong istrimu.’ Bagaimana bisa, saya perempuan. ,” kata seorang netizen di Twitter, Sabtu (29/4/2023).
Terkait kejadian tersebut, Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gaja Mada Profesor Zulis Ekawate, Ph.D., APT menjelaskan bahwa kopi yang mengandung obat penambah potensi seksual pria sebenarnya merupakan produk ilegal.
“Obat kuat pria yang sering dicampurkan ke dalam kopi dan sebenarnya merupakan tindakan ilegal adalah sildenafil atau lebih dikenal dengan nama Viagra paten. Obat ini melebarkan pembuluh darah di penis, sehingga bisa memperkuat ereksi,” kata Profesor Zoulis, Selasa (2/5/2023).
Profesor Zolis menjelaskan bahwa obat tersebut bermanfaat bagi pria dengan disfungsi ereksi. Obat akan bekerja selama 15-30 menit selama hubungan seksual.
Mengenai efeknya jika dikonsumsi oleh wanita, Profesor Zoles mengatakan bahwa obat tersebut tidak akan memberikan efek yang signifikan.
“Jika hubungan seksual tidak terjadi dalam waktu 4 jam setelah minum obat ini, obat ini hanya akan dikeluarkan setengahnya dari tubuh, dan tidak akan berpengaruh,” kata Profesor Zules.
“Juga jika diminum oleh wanita, tidak akan berpengaruh banyak jika tidak ada kontak seksual setelahnya. Obat ini lebih besar efeknya pada pria karena tujuannya untuk meningkatkan ereksi, sedangkan pada wanita efeknya sangat kecil karena kekurangan pembuluh darah pada organ tersebut”.
Lebih lanjut Prof Zolis juga menegaskan bahwa obat pembesar pria tidak digunakan untuk meningkatkan gairah seksual.
Ia menyimpulkan, “Obat ini bukanlah obat perangsang yang mengarah pada gairah seksual, sehingga tidak berpengaruh terhadap gairah seksual atau hasrat seksual, melainkan memperkuat ereksi pria.”
Baca Juga: Para Ahli Mengungkapkan Bahwa Produk Tembakau Alternatif Kurang Berbahaya Bagi Kesehatan
