Geworth – Pemerintah telah mencanangkan program subsidi atau bantuan untuk pembelian mobil listrik baru dan sepeda motor listrik. Program ini tidak termasuk bus listrik. Menurut salah satu produsen bus listrik Tanah Air, seharusnya bus listrik bisa mendapatkan Rp. 250 juta.
“Subsidi itu penting karena akan membuat harga (bus listrik) kita kompetitif, maka tugas kita sebagai produsen adalah bagaimana terus meningkatkan komponen dalam negeri. Karena ini kebutuhan utama,” kata Ketua MAB (Mobil Anak) itu. . Kelik Irwantono di Jakarta baru-baru ini.
Menurut Kilic, program bantuan pemerintah untuk pembelian kendaraan listrik sangat bagus karena mendorong pertumbuhan industri lokal. Karena dalam aturannya, merek mobil listrik atau sepeda motor listrik harus memiliki TKDN hingga 40%.
“Untuk bus listrik MAB itu hanya sekitar 30% (konten lokal) saja,” kata Kilic lagi.
Sebagai catatan, Kementerian Perindustrian belum mencanangkan program subsidi bagi produsen bus listrik di Indonesia karena belum memenuhi syarat TKDN 40%. Jika nantinya ada merek bus listrik dalam negeri yang memenuhi syarat tersebut, Kilic mengatakan subsidi bus listrik idealnya Rp. 250 juta.
“(Mengenai subsidi) tergantung harga. Tapi kalau bus listrik kita ukuran besar, bisa (harus disubsidi) sekitar Rp 250 juta. Lumayan buat pelanggan kan,” kata Kilic lagi.
Diketahui, sebelumnya pemerintah memberikan subsidi untuk 200.000 unit skuter listrik, 50.000 unit sepeda listrik convertible, serta 35.900 unit mobil listrik. Pemerintah juga telah mengalokasikan subsidi untuk 138 unit bus listrik, namun belum ada merek yang memenuhi syarat TKDN 40%.
Baca Juga: Spesifikasi Mobil Pikap Listrik yang Dikenalkan MAB ke Indonesia
