Beranda Otomotif Masih Banyak Ppengendara Trail di Jalan Tol, dan Mereka Merasa Paling Cepat

Masih Banyak Ppengendara Trail di Jalan Tol, dan Mereka Merasa Paling Cepat

97
0
Masih Banyak Ppengendara Trail di Jalan Tol, dan Mereka Merasa Paling Cepat

Geworth –  yang bertuliskan “Belok kanan saja untuk mendahului” di pinggir jalan, terutama di jalan tol. Namun, hal ini sering diabaikan oleh para pengendara.
Himbauan ini dimaksudkan agar pengguna jalan diharapkan untuk berpindah jalur ke kiri pada saat berpapasan dengan kendaraan, agar tidak kemudian menjadi jalur lalu lintas yang menghambat laju kendaraan lain di belakangnya.

Namun, tidak jarang pengemudi mengabaikan peringatan tersebut, yang pada gilirannya menyebabkan banyak kendaraan terus melaju dengan kecepatan konstan di jalur paling kanan. Hal seperti ini sering terjadi pada pengguna mobil di jalan tol.

Ternyata penyebab utama banyaknya batu sandungan di jalan adalah sifat ceroboh pengemudi yang merasa melaju terlalu kencang. Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Safety and Security Advocacy Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana.

“Ini masalah yang bersumber dari pengetahuan driver, dan ini biasanya terjadi pada pemula yang minim pengetahuan dan juga driver yang tidak mau tahu atau cuek,” ujarnya kepada detikcom.

“Biasanya terjadi di Indonesia karena pengendara sudah merasa kecepatan berkendaranya sudah sangat tinggi. Misalnya di kecepatan 100 km/jam, karena sudah merasakan kecepatan, tetap di jalur yang benar. Walaupun harus cepat. apa adanya Kalau tidak, kalau mau menyalip harus di kiri,” jelas Sonny.

Alasan lain adalah kebingungan dalam peraturan dan kurangnya tindakan otoritas terhadap pengguna jalur paling kanan

“Orang yang tidak mau tahu biasanya berpikir jika mereka tidak dihukum meskipun selama ini mereka berada di paling kanan,” kata Sony.

Sony juga menjelaskan bahwa pengendara yang memilih tetap menggunakan jalur kanan biasanya percaya bahwa berkendara secara konsisten di jalur kanan pasti lebih aman daripada harus berpindah jalur saat ingin menyalip kendaraan lain.

Ia melanjutkan, “Kalaupun ada yang mengalami kecelakaan karena ingin mendahului para gagap tersebut, mereka akan beranggapan bahwa kecelakaan itu terjadi karena korban ngebut, padahal dialah penyebabnya.

Baca Juga: Begini Tanggapan AHM Soal Motor Listrik Honda yang Sedang di Tes

Artikulli paraprakSeorang Remaja Korban Vape Selama 6 Tahun Sebabkan Paru- Paru Jadi Kolaps
Artikulli tjetërMarquez Belum Yakin Kembali ke Le Mans

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini