Beranda Health Menteri Kesehatan RI Minta WHO Hapus Status Pandemi Covid-19 RI

Menteri Kesehatan RI Minta WHO Hapus Status Pandemi Covid-19 RI

92
0
Menteri Kesehatan RI Minta WHO Hapus Status Pandemi Covid-19 RI

Geworth Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadkin mengatakan keputusan pemerintah untuk membatalkan status “epidemi” di Indonesia berdasarkan persetujuan Organisasi Kesehatan Dunia. Dia sebelumnya telah berdiskusi dengan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

“Indonesia adalah salah satu negara yang kami konsultasikan dengan Organisasi Kesehatan Dunia sebelum penarikan kami, jadi ketika saya datang dengan Dr. Tedros kemarin adalah hari ulang tahunnya, dia juga mengucapkan terima kasih Indonesia telah bersikap sopan, ini adalah wabah, bukan hanya epidemi Indonesia, epidemi global.

Ia melanjutkan, “Jadi ketika kami ingin menyatakannya sebagai penyakit endemik, pertama-tama kami bertanya apa yang perlu kami lakukan, apa yang kami lakukan atau tidak lakukan.”

Ada beberapa pengamatan yang di lakukan setelahnya, terutama pada masa transisi dari pandemi ke periode pandemi. Pada fase endemik, pemerintah tidak lagi melakukan intervensi seperti kewajiban memakai masker untuk vaksinasi COVID-19.

Masyarakat harus waspada terhadap risiko kesehatan masing-masing, sama seperti menghadapi penyakit lain, seperti demam berdarah dengue (DBD) dan flu biasa. Saat ini rapid antigen test dapat di beli secara gratis di apotek.

Nantinya, barcode tersebut akan tersedia pada hasil tes antigen COVID-19 yang jika di pindai merupakan arahan untuk mendapatkan fasilitas pengobatan dan telemedicine untuk home care. Namun, jika gejalanya sedang dan parah, di sarankan untuk segera berobat ke rumah sakit.

Menkes memastikan kesiapan ventilator, oksigen, dan obat-obatan yang “langka” di masa pandemi seperti Aktemra dan Jamaras, kini telah tersedia.

Apalagi soal vaksinasi, vaksinasi itu penting banget, apalagi di kalangan kelompok rentan, kata Menkes.Kalau COVID-19 menyerang orang sehat ya boleh, tapi kalau orang yang daya tahan tubuhnya lemah, orang lanjut usia, ini berbahaya. ”

Oleh karena itu, kelompok rentan termasuk orang dengan penyakit penyerta di sarankan untuk rutin melakukan vaksinasi COVID-19.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Ryan Ronduno sebelumnya mengatakan vaksin COVID-19 akan di gratiskan hanya untuk kelompok berisiko tinggi yaitu lansia, orang dengan penyakit penyerta, kesehatan dan individu. Tenaga medis, dan anak-anak berusia 12 tahun atau lebih muda. HIV.

Baca Juga: Jo Lindner Meninggal Dunia Idap Penyakit Otot Langka

Artikulli paraprakUsai Berpisah dengan Sabda Ahessa Wulan Guritno Lakukan Hal Menarik
Artikulli tjetërTips Agar Mobil Tetap Kinclong di Saat Masa Pancaroba

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini