Geworth – Berhati-hatilah terhadap pemilik mobil yang ingin menjual mobilnya. Apakah ada beberapa faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga mobil bekas? Simak ulasan berikut ini.
Beberapa faktor menyebabkan rendahnya harga jual mobil bekas. Pertama, harga mobil bekas biasanya akan turun seiring dengan penyegaran khas dan dealer mobil baru akan menawarkan diskon besar-besaran.
“Misalnya kalau merek tertentu mau launching ya atau ada facelift atau semacamnya, mobil bekas biasanya mulai berkurang. Kemudian yang kedua kita lihat lagi ketika ada tipe tertentu di APTM atau mobil baru. dealer jadi stok banyak dan harga mobil bekas juga akan turun kan, karena berhubungan dengan penjualan mobil bekas bisa dapat uang muka tetap (rendah), jadi kita jual mobil bekas seperti ini, kata Vendry Iskar, Kepala Pusat Pembelian Autopedia di Jakarta Selatan, Rabu (12/7/2023):
Lalu ada faktor krusial lainnya, adanya karat berarti mobil tidak di rawat dengan baik dan ini akan mempengaruhi nilai jual kembali secara signifikan. Sedikit saja karat bisa menyebar dan mempengaruhi bagian yang lebih penting seperti suspensi, sasis, dan bagian lainnya. Selain itu juga mempengaruhi kesesuaian antara nomor rangka dan nomor mesin dengan dokumen BPKB dan STNK.
Apalagi nilai jual mobil yang mengalami kecelakaan akan menurun. Karena kita tidak bisa mengetahui jumlah kerusakan kendaraan.
“Ya dari segi teknis ya dari segi teknis yang pertama ngerusak harga, yang pertama itu dokumennya ya? Nomor rangka dokumen, nomor mesin ya kapan rangkanya nomor, nomor mesin karat kabur dan segala sesuatu, harga akan turun Pasti pak. Yang kedua banjir sebelumnya yang menimpanya pasti berkurang.”
Mobil bekas dengan jarak tempuh yang jauh atau jarak tempuh yang tinggi seringkali di pertanyakan karena keawetannya. Ini juga menjadi patokan dalam menentukan harga jual.
“Jarak tempuh rendah adalah artefak ya pak, tidak peduli tahun berapa. Jadi, biasanya kalau kita pakai mobil, harganya di atas 100.000, jadi biasanya harganya mulai turun, jadi pas kita cari mobil, kami biasanya mencari kilometer yang kurang dari 15.000 kilometer per tahun.”
Memodifikasi mobil mungkin merupakan salah satu cara bagi pemilik untuk membuat tampilan berkendaranya menjadi berbeda. Namun, modifikasi mobil yang sembrono bisa menurunkan harga mobil. Pembeli mobil bekas cenderung menginginkan kendaraan standar pabrikan.
Lalu dari sisi luar bekas crash atau tidak pernah di tarik atau tidak ya sering kita cek apakah mampet atau tidak ya. Itu juga akan mengurangi interiornya, dan interiornya juga sangat mengesankan. Dan katanya lagi “head unitnya ori gak”.
“Kadang kita beli, kita standarkan saja, jadi kalau mobil di desak pasti harganya turun. Jadi memang banyak faktor selain pasar ya, kondisi surat, kondisi unit. dan stempel ‘jarak tempuh’ akan memengaruhi harga dan akan turun.”
Sebagai pendatang baru, Caroline juga hadir dengan 150 poin pemeriksaan dan menawarkan garansi 7G+ yang meliputi: Servis kendaraan, penggantian oli dan filter, garansi semua dokumen asli, garansi 1 tahun meliputi mesin, transmisi dan rem, garansi A/C 1 tahun dan Garansi Listrik 1 Tahun, Bebas Kecelakaan Banjir dan Kecelakaan Besar, Garansi Buy Back atau Beli Kembali, Nomor Mesin dan Nomor Rangka di jamin sesuai dengan dokumen, di tambah bonus garansi tambahan yang mencakup suspensi dan kemudi.
Namun, jika ada indikasi kejadian tersebut di kemudian hari, Caroline tidak akan bertanggung jawab penuh dengan memberikan jaminan pembelian kembali sampai pelanggan menerima kembali uang mereka secara penuh.
“Kami sangat memahami kekhawatiran dan risiko yang sering di hadapi pelanggan saat membeli mobil bekas. Oleh karena itu, kami berkomitmen memberikan solusi dengan meluncurkan Program Garansi 7G+. Melalui program ini, kami ingin memberikan kepercayaan dan kepuasan kepada pelanggan kami,” dia berkata. CEO, PT Autopedia Sukses. TPC Lestari dan Gani Chandra.
Baca Juga: [CEK FAKTA] Biaya Pembuatan SIM di Jepang Sebesar 40 Juta
