Geworth – Beredar video klip sekelompok turis asing yang di paksa oleh orang tak di kenal untuk membeli tiket masuk ke Gua Tretes di Lumajang, Jawa Timur. Dia bukan manajer dan bukan penduduk lokal.
Dalam video berdurasi satu menit itu, terlihat sekelompok turis asing berjalan ke arah seorang pria berkaos merah. Pria itu mengarahkan rombongan untuk membeli tiket, menunjukkan arah pembelian tiket.
Namun, rombongan turis asing itu kebingungan karena sudah membeli tiket saat memasuki Air Terjun Tumbak Sewu. Namun, pria berbaju merah itu ngotot rombongan harus membayar tiket masuk lagi jika ingin ke Gua Tates di kawasan Air Terjun Tumbak Sewu.
Pria berbaju merah itu tidak sendiri. Rekannya mengarahkan kamera ke sekelompok turis, yang tampak bingung dengan kendala bahasa. Kemudian salah satu turis wanita tampak kesal dan meminta untuk berhenti merekam rombongannya.
Akibat ulah warga tersebut, rombongan wisatawan batal masuk ke Goa Tretes.
Belum di ketahui siapa pria berkaos merah tersebut. Hingga saat itu, video demo berdurasi 59 detik keluar. Pria yang memaksa turis asing membeli tiket Goa Tretes ini mengaku sebagai sopir.
Ia menolak di sebut memeras turis asing seperti yang di tuduhkan netizen. Namun, kata dia, wisatawan di wajibkan membeli dua tiket Goa, Tretes dan Tumbak Sewu.
Sedangkan yang mendaftar hanya untuk konten saja. Dalam video tersebut, dia kemudian meminta maaf dan tidak berniat menutup pariwisata Lumajang.
“Sebenarnya saya melakukan kesalahan ya. Karena saya berkata tidak sopan. Sebenarnya yang saya katakan seperti itu, tidak sopan. Ya, cukup, terima kasih. Sebenarnya saya tidak ada niat untuk menutup pariwisata di Sidomulyo,” pria itu di video katanya ilustrasinya sendiri.
Kepala Dinas Pariwisata Lumajang Jawa Timur Yuli Harris membenarkan video yang beredar luas dan Viral itu, kata dia, terjadi pada 21 Juli 2023. Menurutnya, pria yang viral itu bukan petugas atau direktur pariwisata di Goa Tretes atau Air Terjun Tumpak Sewu.
Seorang ranger berkata, “Ya, itu terjadi di tur Goa Tretes. Itu bukan penduduk setempat atau pemandu wisata.”
“Kejadian yang viral ini menimbulkan kesan yang tidak baik, sehingga kami menghimbau kepada travel agent yang membawa wisatawan mancanegara untuk di dampingi oleh local guide dan kami telah menyiapkan local guide yang bersertifikat,” tegas Haris.
Baca Juga: Prancis Beri Denda Rp 24 Juta Jika Turis Langgar Lalu Lintas
