Geworth – Setelah viral, banyak yang bertanya kepada Jefri Nichol apakah dia benar-benar memahami masalah yang ditimbulkan oleh UU Cipta Kerja. Sayangnya, jawaban Jefri Nichol dinilai kurang memuaskan.
“Saat Anda keluar ke jalan, apakah Anda benar-benar memahami masalah menciptakan lapangan kerja?” tulis Jefri Nichol dalam unggahan Instagram Story-nya pada Minggu (9/4/2023).
“Ya tinggal Google saja nanti muncul masalah apa saja, tidak perlu orang pintar tahu bahwa banyak yang bermasalah,” ujarnya.
Cara Jefri Nichol menjawab menuai banyak komentar. Ada yang menuduh Jefri Nicol bergabung hanya agar ada yang merasa sang aktor membimbing netizen untuk mengembangkan membaca dan mencari informasi.
Akun tersebut berkomentar, “Padahal, ketidakpahaman para pengunjuk rasa membuktikan bahwa pemerintah gagal mensosialisasikan kebijakannya. Atau lebih ekstrim lagi, gagal mendidik warganya.”
Akun resmi mengatakan: “Setidaknya dia mencoba untuk memahami orang dan ingin membantu mereka, daripada menyindir, tetapi dia memihak sistem yang buruk.”
“Ini adalah artis, orang yang memiliki hak istimewa, yang memiliki banyak waktu dan sumber daya untuk menemukan konten undang-undang hak cipta terlebih dahulu,” kata akun cak**.
Geoffrey Nichol ditemui di depan gedung DPR saat acara berlangsung, dan mengaku tidak mengetahui detail semua poin permasalahan JOCA.
“Kalau Google saja, semua masalah UU Ciptaker, dan poin-poinnya muncul. Tidak ada yang cuti panjang lagi. Cuti melahirkan sudah tidak ada. Gaji juga, (hanya) saya tidak tahu detailnya,” kata Jefri Nichol dari Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Tapi ada kendala.”
“Terkait PHK juga. Saya juga kurang tahu detailnya. Intinya banyak masalah, misalnya perusahaan bisa mem-PHK sesukanya. Seolah-olah undang-undang ini dibuat untuk mewakili segelintir orang, untuk pengusaha lebih dari pada rakyat”.
Jefri Nichol berharap agar semua lapisan masyarakat, tidak hanya mahasiswa, kedepannya berani berbicara dan berbicara langsung. Jefri Nichol mengatakan jika ada waktu, dia akan sangat siap untuk kembali ke jalanan.
“Kalau saya cuti sehari syuting, saya pasti masuk (beraksi). Ngomong-ngomong, saya libur, jadi ya (masuk),” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Jefri Nicol juga berkesempatan membuang bangkai tikus ke gedung DPR. Selain itu, ia juga melepaskan tikus-tikus yang masih hidup di Ibukota.
Jefri Nicol menjelaskan momen tersebut dalam unggahannya. Selain itu, Jefri Nichol juga membuka payung hitam yang bergambar kesedihan.
Dia menulis: “Mahasiswa UNU memberi saya kesempatan untuk melempar tikus ke gedung sarang tikus @dpr_ri. Tikus yang dilempar sudah mati, biarkan yang hidup pergi ke gerbang.”
“Payung hitam adalah simbol berkabung atas kematian akal dan kemanusiaan,” lanjut Jefri Nicol lagi.
