Geworth – Cuaca panas kembali melanda Italia. Turis di Colosseum Romawi pingsan karena tidak tahan.
Menurut laporan dari The Local, Kamis (27/7/2023), sejarawan seni dan pemandu wisata Italia Roberta Bernabei prihatin dengan keadaan turis yang memadati Colosseum Romawi. Karena ternyata wisatawan tidak kuat dan terpapar suhu tinggi. Sedikitnya 70-80 wisatawan jatuh sakit karena panas.
“Berjalan di antara bebatuan Romawi yang panas dan Bukit Palatine menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi pengunjung, pemandu wisata, dan mereka yang bekerja di sana setiap hari,” kata Bernabe.
Burnaby tidak bisa berhenti memikirkan Colosseum akan tetap buka tanpa menentukan kapan atau berapa banyak pengunjung. Dia juga menulis surat kepada administrasi situs.
Saya bersikeras bahwa Colosseum memiliki jam buka dan tutup tertentu di musim panas. Ia menyarankan untuk menutup Colosseum dari siang hingga pukul 16.30 waktu setempat. Setelah itu, dapat dibuka kembali pada pukul 17.00 waktu setempat.
“Jam kerja sepanjang hari tidak sesuai dengan perubahan iklim. Berkunjung di siang hari sangat berbahaya bagi kesehatan,” ujarnya.
Tiga pengunjung dilarikan ke rumah sakit pada Minggu (23/7) setelah pingsan akibat sengatan panas.
“Di antara tiga orang yang kehilangan kesadaran, satu orang mengalami cedera kepala akibat terjatuh,” kata Marco Milani, kepala serikat polisi Roma.
Dia menambahkan bahwa panggilan darurat berdering setiap hari. Respons lamban karena minimnya sumber daya, wisatawan yang membutuhkan tenaga medis terpaksa menunggu hingga 60 menit alias satu jam.
Selama sepekan terakhir, panas di Roma mencapai 40 derajat Celcius. Batuan situs menyerap kejutan termal dan suhu bisa mencapai 55 derajat Celcius.
Saat ini, Colosseum mengalahkan panas dengan memfasilitasi penggemar di pintu masuk. Petugas perlindungan sipil juga dikerahkan untuk mendistribusikan botol air kepada wisatawan yang mengantre di tengah cuaca panas.
Baca Juga: Pagoda Tertinggi di Indonesia Terletak di Wisata Alam Taman Lumbini Sumatera Utara
