Geworth – Guspardi Gaus, politisi PAN, mengimbau masyarakat agar tidak tergiur tawaran uang dari parpol, tim kampanye, atau caleg menjelang pemilu 2024. Ia menyoroti kekhawatiran sistem pemilu proporsional terbuka ini terus di cemari oleh pelaksanaan politik uang.
“Istilah atau istilah ‘ambil uangnya, jangan pilih orangnya’ harus di hilangkan dari stigma yang melekat di masyarakat selama ini. Bisa jadi caleg yang terpilih karena politik uang mengatakan hubungannya dengan gedung DPR Selasa (20/6) Bahan-bahannya sudah jadi, saya bayar, kenapa, dia bayar sejumlah uang.
“Di harapkan masyarakat sebagai pemilik suara pada pemilu mendatang tidak memilih calon yang melakukan politik fiskal. Mereka menolak uang dan tidak memilih rakyat,” imbuhnya.
Guspardi menegaskan, kebijakan fiskal tidak mendidik pemilih. Ia khawatir hal ini akan menyebabkan politisi PAN yang duduk di parlemen tidak di pilih berdasarkan kapabilitas, kapabilitas, dan integritasnya.
“Poin pentingnya adalah bagaimana semua pihak dapat mencegah dan menghindari politik uang dalam proses pemilu. Jadikan kebijakan fiskal sebagai musuh bersama, baik oleh partai politik, tim kampanye dan kandidat, maupun masyarakat,” ujar anggota Panitia II Pilkada tersebut. wakil rakyat.
Guspardi juga mengingatkan Bawaslu untuk memantau secara ketat dugaan kebijakan fiskal dalam pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang. Selain itu, potensi kecurangan pemilu, termasuk politik uang, dapat muncul dari perilaku persaingan pragmatis.
“Kalau politik uang di biarkan terus, akan merugikan Partai Demokrat selama lima tahun. Lagi pula, melakukan politik uang adalah corong utama yang melahirkan pemimpin korup yang tidak pro rakyat dan merugikan masyarakat dalam jangka panjang.”
Baca Juga: Manik Marganamahendra Mantan Ketua BEM UI Baru Ini Terjun ke Dunia Politik
