Geworth – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan perbankan untuk mewaspadai perubahan dan disrupsi teknologi yang begitu cepat saat ini. Meski demikian, bukan berarti perbankan sangat berhati-hati dalam menyalurkan kredit.
Pasalnya, hal itu berdampak pada keringnya peredaran uang di sektor riil. Yang paling penting adalah kecepatan dalam merespons skenario masa depan, termasuk memantau inflasi dan menyelesaikan masalah dengan cepat.
“Sebenarnya Kalau kredit terlalu hati-hati, dan semua orang terlalu hati-hati, akibatnya akan terjadi dry sales di sektor riil. mengantisipasi semua skenario masa depan dan cepat bereaksi.” Terhadap setiap perubahan “Misalnya tetap mengecek inflasi di lapangan,” ujarnya pada Rapat Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di Grha Bhasvara Icchana, Kompleks Kantor Pusat Bank Indonesia (BI). Jakarta Pusat, Rabu ( 29/11/2023 ).
Jokowi meminta perbankan mendorong kredit, khususnya kepada usaha mikro, kecil, dan menengah. Namun hal ini tetap di lakukan dengan hati-hati.
Hal ini harus di lakukan agar sektor riil terlihat lebih baik di bandingkan tahun sebelumnya. Kemudian ia juga menjelaskan bahwa dirinya selalu mengecek urusan keuangan dan pencapaian belanja pemerintah daerah dan pusat. Belanja pemerintah pusat masih di angka 76%,” ujarnya.
Dari data Bank Indonesia (BI), pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) mencapai 3,43% (y/y) pada Oktober 2023. Sementara kredit perbankan pada Oktober 2023 tumbuh sebesar 8,99% (y/y), di dukung oleh meningkat Permintaan pembiayaan sejalan. Dengan kinerja. Konsumsi oleh dunia usaha dan rumah tangga.
Secara sektoral, Pembiayaan syariah juga terus meningkat hingga mencapai 14,68% (y/y) pada Oktober 2023. Pada sektor UMKM, pertumbuhan kredit mencapai 8,36% (y/y) yang antara lain di dukung oleh peningkatan penyaluran KUR.
 mengingatkan perbankan untuk mewaspadai perubahan dan disrupsi teknologi yang begitu cepat saat ini.){kind=link}