Beranda Politik Demi Jaga Momentum 13 Tahun Jokowi Ikutserta Cawe-Cawe

Demi Jaga Momentum 13 Tahun Jokowi Ikutserta Cawe-Cawe

74
0
Demi Jaga Momentum 13 Tahun Jokowi Ikutserta Cawe-Cawe

Geworth – Presiden Joko Widodo atau Jokowi akhirnya mengakui terlibat urusan politik jelang Pemilu 2024. Pernyataan Jokowi itu disampaikan redaktur dan kreator konten dalam rapat di Gedung Negara, Senin, 29 Mei 2023.

Wartawan Karni Elias yang ikut dalam pertemuan itu mengatakan Jokowi menyebut aksi tembak politiknya sah-sah saja.

“Ya, katanya perempuan tidak melanggar hukum,” kata pemimpin redaksi TV One saat ditemui usai rapat di mansion kemarin.

“Jadi Pak Presiden bilang, tidak netral, soal kepentingan nasional, untuk menjaga momentum 13 tahun, bonus demografi tetap berjalan, saya harus naif,” kata Yogi.

Dalam pertemuan dengan jamuan sate padang hingga siomay dan pembek, Jokowi mengatakan negara yang sudah memiliki momentum selama 13 tahun akan bangkit, setelah itu lepas.

Meniru kata Jokowi, Yogi mengatakan: “Kalau begitu kaitkan dengan masalah calon presiden. Saya katakan tadi, pemimpin 2024, 2029 dan 2034 sangat penting. Untuk mencapai 13 tahun.”

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengumpulkan para ketua umum dari enam partai politik yang mendukungnya kecuali NasDem di Gedung Negara pada Selasa malam, 2 Mei 2023. Pertemuan tersebut kemudian dianggap sebagai langkah presiden untuk mengintervensi urusan kepresidenan. tekad. Dan wakil presiden dari partai-partai yang mendukungnya.

Tudingan itu juga dibantah Jokowi. Dia mengaku tidak ikut campur dalam urusan calon presiden dan wakil presiden saat para ketua umum partai politik bertemu.

“Bukan cewek, cuma diskusi kok cewek,” kata Jokowi, Kamis, 4 Mei 2023.

Jokowi menegaskan, urusan capres dan cawapres adalah urusan partai dan koalisi partai. Dia mengaku telah menyampaikan penegasan ini berulang kali. Namun, Presiden menilai tidak ada salahnya partai politik mengundangnya untuk bertemu, atau sebaliknya.

Langkah Jokowi yang dianggap sebagai lawan bicara dalam urusan politik pun menuai banyak kecaman.

Mantan Ketua Umum Partai Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak terlalu sering mengundang pimpinan partai politik, apalagi saat membahas Pilpres 2024. Menurut Din, posisi Jokowi jauh dari negarawan. Jokowi bukan lagi cawe-chawe, kata Dean, tapi sudah ikut berorganisasi. Dia mengatakan masih ada waktu untuk memperbaiki ini.

“Pak Jokowi jangan sering-sering mengundang parpol, apalagi yang dibicarakan di Pilpres. Jadi ini bukan lagi pasangan, tapi sudah ada penataan,” kata Din di kediamannya, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa, 23 Mei 2018. . , 2023.

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla juga buka-bukaan soal aktivitas Jokowi yang gemar mendukung capres dan Kuaper. Jusuf Kalla alias JK mengatakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi harus mencontoh Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY.

“Menurut saya presiden harus seperti Ibu Mega dulu, SBY,” kata JK di kediamannya di Kelurahan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu, 6 Mei 2023.

Sebagai kepala negara, kata GK, Jokowi tidak boleh terlalu terlibat dalam politik. Dengan demikian, pemilihan umum tahun 2024 mendatang dapat dilakukan secara lebih demokratis.

Pakar hukum Denny Indrayana juga mengkritisi etika politik Jokowi yang disebut cawe-cawe dalam urusan koalisi dan Pilkada 2024. Denny mengkritisi pernyataan Jokowi yang menggambarkan dirinya sebagai pejabat publik sekaligus pejabat politik saat menanggapi tudingan Jokowi di Pilpres.

“Kalau diselewengkan lebih jauh, terutama dari sisi moral kepresidenan, ada batasan moral dan hukum yang dilanggar Presiden Jokowi, termasuk pelanggaran konstitusi saat masuk Pilpres 2024,” ujar Denny.

Baca Juga: Pengamat Politik Sebut Jokowi Lebih Pro ke Prabowo daripada Capres Lainnya

Artikulli paraprakBenarkah Marco Asensio Kini Merapat ke Aston Villa?
Artikulli tjetërTantangan Luqman Sardi Jadi Pendeta Pengusir Setan di Film Horor Kuasa Gelap

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini